Terapi Bermain Story Telling Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi di Ruang Edelweiss RSU Mohammad Noer Pamekasan
DOI:
https://doi.org/10.52234/jstk.v5i1.317Abstract
Terapi bermain (story telling) pada anak sangat diperlukan untuk membantu menurunkan rasa cemas selama di rawat. Terapi bermain (story telling) diharapkan dapat menurunkan kecemasan pada anak sehingga anak akan mudah diajak bekerja sama, tenang dan mengikuti prosedur ketika dilakukan tindakan oleh perawat. Desain penelitian menggunakan quisy eksperiment dengan pendekatan one group pretest-posttest desain. Tehnik Sampling menggunakan teknik accidental Sampling, dengan jumlah sampel 15 pasien anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi di ruang Edelweiss RSUD Mohammad Noer Pamekasan. Uji pengaruh menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan instrument penelitian dalam menetukan tingkat kecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi sebelum diberikan terapi story telling di RSUD Mohammad Noer mengalami kecemasan berat sebanyak 11 responden (73%), dan 4 responden kecemasan sedang (27%). Sedangkan, kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi setelah diberikan terapi story telling di RSUD Mohammad Noer Pamekasan mengalami kecemasan ringan sebanyak 10 responden (63%) dan 5 responden mengalami kecemasan sedang (33%). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh story telling terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi di ruang Edelweiss RSUD Mohammad Noer Pamekasan. Terapi story telling memiliki pengaruh terhadap penurunan kecemasan anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi.
Kata kunci: Storytelling , Kecemasan, Hospitalisasi, Anak Prasekolah